Morning Sedulur,
Kabupaten Semarang menjelang Agustusan
meriah sekali. Banyak acara seru yang diadakan di Kabupaten Semarang
diantaranya Kabupaten Semarang Expo di Lapangan Alu-Alun Bung Karno Ungaran
untuk memperingati Hari Koperasi 2024.
Terus, ada juga
Rawa Pening Performing Art & Festival di Bukit Cinta dan secara bersamaan adapula Festival Telomoyo berupa perlombaan gantole dan paralayang. Meriah, ya! Alhamdulillah, kami sekeluarga
bisa mengunjungi Rawa Pening
Performing Art & Festival yang berlangsung
27-28 Juli 2024. Aku bisa datang di hari kedua yang acaranya dimulai dari pukul
09.00 pagi hingga sore hari ini.
Beberapa waktu lalu, aku sudah
menulis tentang Bukit Cinta di Rawa Pening yang sudah direnovasi dan sekarang
cantik. Nah, Bukit Cinta yang berada di tepi Rawa Pening inilah yang menjadi
tempat perhelatan festival tahunan ini. Belasan kelompok
kesenian tradisional dari berbagai desa di Kabupaten Semarang unjuk gigi menampilkan
seni tari dan budaya selama dua hari di Rawa Pening.
Baca Juga: Curug Kembar Baladewa
Acara ini diadakan oleh Dinas Pariwisata
Kabupaten Semarang dalam rangka menarik minat para wisatawan asing dan lokal
untuk berwisata di berbagai obyek wisata Kabupaten Semarang. Bukit Cinta yang berlokasi di Desa Kebondowo, Banyubiru, Kabupaten Semarang ini merupakan tempat wisata unggulan Kabupaten Semarang yang diharapkan makin banyak pengunjungnya.
Sambil menunggu pentas kesenian
dimulai, kami mengelilingi area Bukit Cinta yang sudah padat pengunjung. Selain
pertunjukan kesenian, ada banyak stan UMKM dari berbagai desa di Kabupaten
Semarang. Ada yang menjual kuliner tradisional khas desa mereka yaitu pecel
keong. Ada pula stan yang menjual aneka produk UMKM desa mereka diantaranya
beras kencur dalam kemasan botol serta sari lemon asli. Menarik banget. Aku
membeli jajanan pasar seperti tiwul bertabur parutan kelapa yang enak di stan
Desa Wisata Gedangan. Murah dan enak. Oh iya, makanan khas daerah Rawa Pening adalah aneka keripik hasil rawa ini seperti keripik wader, keripik keong dan keripik belut yang renyah.
Tak ketinggalan, ada stan RS Ken
Saras yang membuka pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol dengan
harga murah. Ada juga stan Hortimart yaitu tempat wisata agro dan kebun buah
ikut berpartisipasi. Mereka menjual aneka buah-buahan seperti manisan, buah
potong dan buah utuh. Aku membeli sirsak madu yang sedang promo beli 1 gratis
1. Lumayan banget!
Kami mengelilingi Bukit Cinta dan
berfoto di beberapa tempat yang menarik. Di dermaga, banyak perahu tertambat. Pengunjung
bisa menyewa perahu untuk mengelilingi Rawa Pening. Kita diberi pelampung. Nah,
ternyata saat itu ada lomba perahu hias jadi perahunya kelihatan lebih meriah.
Salah satu atraksi menarik yang kami
saksikan adalah kelompok kesenian Soreng Wiro Turonggo Mudo yang jadi penampil
pertama di hari kedua festival ini. Sekumpulan penari berambut gondrong dengan
wajah sangar menari dengan kompak diiringi gamelan Jawa yang menghentak. Penonton
pun terpukau dengan kelincahan mereka.
Penampilan selanjutnya, ada kelompok
kesenian Warok Mudo Santosa yang terdiri sekelompok penari lelaki bertelanjang
dada. Mereka menari dengan lincah bahkan ada adegan perkelahian yang memikat
dan lucu. Beberapa saat sebelum tarian mereka berakhir ada yang mendadak
kesurupan dan berguling-guling di lantai. Sontak, kami mundur dong, haha. Penari
muda itu dipapah untuk mengunyah bunga yang disediakan penari lainnya. Olalaa...
Penampilan selanjutnya pun tak
kalah menarik, dari kelompok kesenian Gedruk Sekar Mudho Budoyo. Tiga pria
paruh baya membawa pecut yang menggelegar saat dihentakkan ke tanah. Ketiganya memulai
pentas dengan berdoa khusyuk sambil menyalakan dupa. Setelah itu, mereka
bertiga mengayunkan pecutnya lantang lalu masuklah beberapa penari perempuan
muda membawa kuda lumping.
Sebenarnya, aku menantikan
penampilan Barongsai Naga Angin Lereng Merbabu yang tampil pukul 13.00, tapi
apa daya kami sudah kelelahan dari pagi sudah nongkrong di sini. Matahari pun makin terik.
Kami juga ingin makan siang di Angkringan Baloeng Gadjah, akhirnya, kami pun
beranjak. Oh iya, selama festival kami agak kesulitan mencari tempat sampah. Tempat sampahnya kurang. Jadi, banyak sampah
berceceran saat festival. Hal ini bisa jadi perhatian para pengelola tempat
wisata ini untuk event selanjutnya. Seru banget festival hari ini, jadi
kenangan manis untuk kami sekeluarga.
13 Komentar
Informatif dan edukatif. Semoga budaya Indonesia tetap di cintai generasi penerus bangsa 🤗
BalasHapusKeren informatif dan edukatif 🤗👍
BalasHapusMbak, aku orang yg tumbuh besar di Ungaran aja baru tahu ada Rawa Pening Art & Festival, haduh duh. Sayang sekali waktunya sudah lewat, lain kali mungkin aku akan menyempatkan waktu buat pulang. Sudah lama juga pengen maen ke Rawa Pening, mungkin terakhir ke RP itu sekitar 12 tahun laku... Thank u infonya Mbak....🙏
BalasHapusBagus juga sebagai sarana mengenali budaya setempat ke anak-anak ya, Mbak. Walaupun kalau aku bakalan deg-degan juga kalau sampai ada yang kesurupan hehehe.
BalasHapusseru bannget performing art festiva 2024 di rawa pening, banyak yang terlibat dan pastinya juga ikut menyemerakan acara di sana
BalasHapusFestival budaya seperti ini bikin seneng melihatnya. Karena orang-orang jadi tahu dan sekaligus bisa pula untuk melestarikannta. Semoga terus berkelanjutan acaranya
BalasHapusNah soal sampah emang harus jadi perhatian utama panitia atau pengelola event2 yang ramai dihadiri orang.
BalasHapusWahh aku udah lama banget gak lihat festival budaya gini. Bagus ya acaranya, digelar di Rawa Pening, jadi sambil wisata sambil lihat pertunjukan menarik. Ini kalo ngajak anak beneran pasti suka ya mbak. Semoga acara begini terus dilestarikan ya biar makin banyak generasi yang sadar budaya, bukan cuma tahu joget2 aja...
BalasHapusSelama ini tahu Rawa Pening buat wisata, tapi baru tahu juga kalau di sini ada Rawa Pening Art and Festival. Paling senang kalau ada event budaya begini tuh biasanya banyak produk UMKM lokal yang keren-keren dengan kualitas oke punya.
BalasHapusSeru sekali acara Rawa Pening Performing Art & Festival 2024 di Bukit Cinta Banyubiru ini mbak
BalasHapusMenikmati festival budaya bisa jadi salah satu cara untuk ikut serta melestarikan budaya y
Rawa Pening salah satu destinasi yang pingin banget aku datengin kalau suatu hari nanti ke Kabupaten Semarang, nih. :) Apalagi kalau pas dateng lagi ada festival kayak gini, jadi makin meriah... :D
BalasHapusSuka banget acara liputan keseruan acara Rawa Pening Performing Art & Festival 2024 di Bukit Cinta Banyubiru. Dan masalah sampah pas acara besar begini, selalu jadi masalah yaa.. Kayak orang-orang bisa ga ngrasa bersalah tuh nyelipin sampah di bawah atau deket taneman. Huhuhu.. kasian abis acara PRnya banyaaakk..
BalasHapusHhhmmm selalu ya mbaa sampah menjadi pe er,,sayang banget kalo acara yang rame kayak gitu minim tempat sampah jadinya sampah berserakan...
BalasHapusAku belum pernah masuk ke rawa pening mbaa...berkali kali cuma lewat aja, pengen juga nanti bisa bener2 ke rawa peningnya..klo bukit cinta itu brarti satu tempat ya mba sama rawa pening nya?